Selasa, 01 Juli 2008

Improving Your Equipment Through TPM & OEE

Improving Your Equipment Through TPM & OEE


Executive Club* | Hotel, July 30 - 31 , 2008 | Rp 3.450.000,- (Full Fare)

Equipment atau mesin dalam industri manufaktur berbasis padat modal ataupun semi padat modal merupakan salah satu jenis investasi ataupun asset yang paling utama dari suatu perusahaan yang harus selalu dipelihara dan ditingkatkan efektivitasnya maupun efisiensinya. Sayangnya pada kebanyakan implementasi dari pemeliharaan, perusahaan hanya menerapkan pemeliharaan jenis Breakdown Maintenance, yaitu melakukan perbaikan/pemeliharaan manakala terjadi kerusakan, Dengan konsep breakdown maintenance ini tentu efektivitas dan efisiensi proses tidak akan meningkat dan itu berarti menyia-nyiakan asset perusahaan.


Sudah saatnya pihak manufaktur harus mendefinisikan dan menata ulang Konsep dan Sistem Maintenance mereka, dimana konsep dan sistem yang baru tersebut tidak hanya mampu memastikan bahwa equipment yang dimiliki bisa menghasilkan High Quality Producttetapi juga bisa mengukur efisiensi secara menyeluruh dari equipment maupun fasilitas yang dimiliki serta bisa mengidentifikasi masalah serta memberikan sinyal improvement yang harus dilakukan.


Sistem pemeliharaan ini dikenal dengan Total Productive Maintenance (TPM) dengan pengukur efisiensi-nya yang merupakan driver dari TPM itu sendiri yaitu: Overall Equipment Effectiveness (OEE).


Outline

  • The Heart of TPM

    • The origin of TPM, mengetengahkan sejarah perkembangan TPM dari Breakdown Maintenance sampai menuju ke era TPM. Dengan materi ini client / peserta akan memahami bahwa organisasinya sedang berada pada era maintenance yang mana (Gap Analysis)

    • Basic Concept & the principles of TPM, membahas topik tentang apa yang dimaksud dengan TPM, mengapa kita perlu TPM dan apa sebenarnya sasaran dari TPM itu sendiri.

    • TPM advantage & Result, memberikan gambaran keuntungan yang akan didapatkan oleh client jika TPM diterapkan pada organisasinya. Advantage yang dibahas tidak hanya buat perusahaan tetapi juga buat operator / karyawan.

    • The 8 Pillars of TPM, membahas tentang pilar-pilar yang menegakkan jalanya roda TPM. Dengan memahami pilar-pilar ini maka client akan mendapatkan gambaran lebih jelas tentang tantangan aktivitas TPM yang akan dihadapi.

    • The basic of 5S, mengingatkan ulang akan pentingnya 5S yang merupakan fondasi dasar dari semua aktivitas TPM dalam topik ini phylosophy 5S akan dibahas dan didiskusikan bersama



  • Measurement of TPM

    • The TPM Measurement, membahas tentang hal-hal yang dijadikan tolok ukur dari TPMOEE and the Components, mengetengahkan tentang komponen-komponen dalam OEE serta penggambaran atas tiap-tiap komponen OEE. Didalam sesi ini akan dibahas pula tentang Time Mapping untuk memperjelas pemahaman tentang komponen OEE.

    • The Study Cases of OEE calculation, membahas tentang contoh perhitungan OEE beserta komponennya. Dalam sesi ini juga akan dibahas contoh perhitungan untuk equipment yang dimiliki oleh client.

    • The 6 big lossess, dalam sesi ini peserta diajak untuk meng-eksplorasi pemborosan waktu bisa terjadi selama proses produksi yang menyebabkan turunnya effisiensi dari equipment.



  • Implementasi TPM

    • Mengenal implementasi dari dasar-dasar OEE

    • Mengenal program aplikasi untuk pengukuran OEE

    • Mengenal dan merencanakan Project Implementasi TPM




Methode


Pelatihan ini menggunakan metode interaktif, dimana peserta dikenalkan kepada konsep, diberikan contoh aplikasinya, berlatih menggunakan konsep, mendiskusikan proses dan hasil latihan.



Workload Leader

Iwan Nova, MBA, CPIM

Pengalaman 20 tahun dalam bidang manufacturing beberapa perusahaan MNC seperti Mitsubishi Electric, Sony, Mattel, Pirelli Cables. Lulus dari ITB teknik elektro dan mendapatkan MBA dari Monash University, mendapatkan sertifikasi CPIM (Certified Production Inventory Management) yang dikeluarkan oleh APICS (American Production Inventory Control Society) pada tahun 2005. Pernah mengikuti berbagai short courses di manca negara seperti di Amerika, Malaysia, Jepang dan China. Ia telah men deliver berbagai topik training dalam area operation management di berbagai perusahaan baik secara in house ataupun public.

Ir. Imanadi


Pengalaman 15 tahun dalam bidang manufacturing beberapa perusahaan MNC seperti AT&T, Pirelli Cables & Geomed. Lulus dari ITS teknik mesin, Imanadi mendalami implementasi TPM & aplikasi OEE di Pirelli Cables & Geomed. Ia telah memberikan beberapa topik training inhouse di beberapa perusahaan.

Training Fee

Rp. 2.750.000,- (Registration 3 person/more; Payment before Jul 25th, 2008)
Rp. 2.950.000,- (reg before Jul 15th, 2008; payment before Jul 25th, 2008)
Rp. 3.450.000,- (Full Fare)

Venue


Workshop akan dilaksanakan di Hotel Grand Flora (Kemang) / Arcadia / IBIS /Twin Plaza / Kartika Chandra / hotel lainnya di Jakarta yang akan kami konfirmasikan di dalam confirmation letter

Jumat, 20 Juni 2008

Undang Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi & Transaksi Elektronik

Undang Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi & Transaksi Elektronik


Hotel Jayakarta – Bandung, 26 – 27 Juni 2008 | Rp. 3.000.000,- / orang (non res)


 


I K H T I S A R


Pada tanggal 25 Maret 2008 adalah hari yang bersejarah bagi bangsa Indonesia, utamanya mereka yang sehari-harinya berkecimpung di bidang Teknologi Informasi. Hal ini dikarenakan pada tanggal tersebut, Dewan Perwakilan Rakyat secara resmi mensahkan Undang-Undang Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Pengesahan Undang-undang yang selanjutnya disebut Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik ( disingkat UU ITE), didasarkan pada fakta bahwa teknologi informasi  telah mengubah perilaku dan pola hidup masyarakat secara global. Perkembangan teknologi informasi telah pula menyebabkan dunia menjadi tanpa batas (borderless) dan menyebabkan perubahan sosial, budaya, ekonomi dan pola penegakan hukum yang secara signifikan berlangsung demikian cepat.  Teknologi informasi saat ini menjadi pedang bermata dua, karena selain memberikan kontribusi bagi peningkatan kesejahteraan, kemajuan dan peradaban manusia, sekaligus menjadi sarana efektif perbuatan melawan hukum. Untuk mengatasi hal ini tidak lagi dapat dilakukan pendekatan melalui sistem hukum konvensional, mengingat kegiatannya tidak lagi bisa dibatasi oleh teritorial suatu negara, aksesnya dengan mudah dapat dilakukan dari belahan dunia manapun, kerugian dapat terjadi baik pada pelaku transaksi maupun orang lain yang tidak pernah berhubungan sekalipun, misalnya dalam pencurian dana kartu kredit melalui pembelanjaan di internet. Di samping itu masalah pembuktian merupakan faktor yang sangat penting, mengingat data elektronik bukan saja belum terakomodasi dalam sistem hukum acara Indonesia, tetapi dalam kenyataannya data dimaksud juga ternyata sangat rentan untuk diubah, disadap, dipalsukan dan dikirim ke berbagai penjuru dunia dalam waktu hitungan detik. Dengan disahkannya UU ITE, Indonesia sudah sejajar dengan negara-negara lain seperti Malaysia, Singapura, India, atau negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan negara-negara Uni Eropa yang telah secara serius mengintegrasikan regulasi yang terkait dengan pemanfaatan teknologi informasi ke dalam instrumen hukum positif (existing law) nasionalnya.


T O P I K





  1. Overview Cyberlaw dan Cybercrime di Indonesia, Muatan yang terkandung dalam UU ITE, Harmonisasi UU ITE dengan Konvensi International (UNCITRAL Model Law on Electronic Commerce, UNCITRAL Model Law on Electronic Signatures, UN Convention on Use of E-communication for International Contract, Convention on Cybercrime (Budapest Treaty 2001)) dan e-ASEAN Framework Guidelines.

  2. Peluang dan tantangan bagi komunitas Cyberactivity di Indonesia sebelum dan setelah diberlakukannya UU ITE



 


M A N F A A T





  1. Mengenal dan memahami rambu-rambu hukum terkait UU ITE, yakni tentang tanda tangan elektronik yang memiliki kekuatan hukum yang sama dengan tanda tangan konvensional (tinta basah dan bermaterai) sesuai dengan e-ASEAN Framework Guidelines (pengakuan tanda tangan lintas batas, alat bukti elektronik diakui sebagai alat bukti lainnya yang diatur dalam KUHP, pengaturan nama domain dan Hak Kekayaan Intelektual (HaKI), dan ketentuan hukum Imengenai cyber crime.

  2. Mengimplementasikan rambu hukum dimaksud dalam UU ITE dalam pekerjaan dan atau kegiatannya (cyberactivity) sehari-hari.

  3. Mengenal dan prosedur penyelesaian sengketa dengan metode penyelesaian sengketa alternatif atau arbitrase.



P E S E R T A


Para Pekerja yang sehari-hari bekerja dengan menggunakan fasilitas internet, dan mereka yang melakukan transaksi secara elektronik serta ingin mengikuti perkembangan cyberactivity di Indonesia.


M E T O D E : Pengajaran, Studi kasus, Diskusi


I N S T R U K T U R





  1. Atip Latifulhayat, SH, LL.M, Ph.D, beliau mendapatkan titel Ph.D dan LL.M di Faculty of Law, Monash University, Australia. Pengetahuan mengenai Cyber law diperolehnya dari pengalamannya sebagai akademisi di sebuah universitas negeri di Bandung dan sebagai anggota tim perancangan UU Informasi dan Transaksi Elekronik (ITE). Selain itu yang bersangkutan juga tercatat sebagai anggota Int’l Association of IT Lawyer dan Int’l Institute of Space Law. Saat ini beliau adalah salah seorang trainer PT. SEIFRATELLI untuk materi terkait Information Technology.





  1. Ir. Heru Nugroho, adalah lulusan Fakultas Teknik Sipil Universitas Brawijaya Malang, dan STIMIK Perbanas. Kegiatan beliau sekarang adalah memberikan training terkait IT di beberapa perusahaan swasta dan sipil. Saat ini beliau juga tercatat sebagai salah satu pengurus suatu lembaga terkait bidang IT yang bernama Masyarakat Telekomunikasi (MASTEL). Selain itu beliau sekarang tercatat pula sebagai salah seorang trainer PT. SEIFRATELLI untuk materi terkait IT.



I N V E S T A S I


Rp. 3.000.000,- / orang (non res)


Biaya sudah termasuk : Training Kit, Materi, Sertifikat, CD materi, paket meeting (rehat kopi 2x dan makan siang).


- Untuk 2 orang peserta dari perusahaan yang sama hanya membayar Rp. 4.000.000.-


- Untuk 3 orang peserta dari perusahaan yang sama hanya membayar Rp. 5.000.000.-


Undang Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi & Transaksi Elektronik


Selasa, 10 Juni 2008

Managing Master Schedule in Manufacturing

Managing Master Schedule in Manufacturing


Hotel/Executive Club Jakarta | July 10th, 2008 | Rp. 2.450.000,- (Full Fare)


System penjadwalan yang akurat menentukan ketepatan waktu pengiriman dan cost yang efektif. Pelatihan ini memberikan anda metode pembuatan master schedule yang akurat menggunakan parameter seperti demand time fence, planning time fence & safety stock. Peserta akan mempelari bagaimana konsep ini akan berpengaruh terhadap perencanaan demand & capacity plan, inventory & stock out rate.


Who should attend :





  • master planner

  • inventory control manager

  • material manager

  • buyer/planner



Outline :





  • basic rule of master scheduling

  • definition & use of demand time fence

  • definition & use of planning time fence

  • safety stock

  • when to use safety stock

  • how to select safety stock method



Workshop Leader:


Iwan Nova, MBA


Pengalaman 17 tahun dalam bidang manufacturing beberapa perusahaan MNC seperti Mitsubishi Electric, Sony, Mattel, Pirelli Cables. Lulus dari ITB teknik elektro dan mendapatkan MBA dari Monash University, Memperoleh sertifikat CPIM (Certified Production Inventory Management) yang dikeluarkan oleh APICS (American Production Inventory Control Society) pada 2005. Iwan pernah mengikuti berbagai short courses di manca negara seperti di Amerika, Malaysia, Jepang dan RRC. Ia telah men deliver berbagai topik training dalam area operation management di berbagai perusahaan baik secara in house ataupun public.

Fee :


Rp. 1.500.000,- (Registration 3 person/more ; payment before Jul 5th, 2008)


Rp. 1.750.000,- (reg before Jun 25th, 2008; payment before Jul 5th, 2008)


Rp. 2.450.000,- (Full Fare)



Venue


Workshop akan dilaksanakan di Hotel Grand Flora (Kemang) / Arcadia / IBIS /Twin Plaza / Kartika Chandra / hotel lainnya di Jakarta yang akan kami konfirmasikan di dalam confirmation letter



Senin, 19 Mei 2008

Project Management for IT - Enhancing Succes Rate of IT Development & Implementation

Project Management for IT - Enhancing Succes Rate of IT Development & Implementation


Hotel/Executive Club* | June 16-17, 2008 |- Rp 3.450.000 (Full Fare)



Pada saat satu perusahaan memutuskan membeli produk teknologi informasi, proses berikutnya adalah membuat suatu proyek untuk menjalankan implementasi dari keputusan itu. Dalam perjalanan proyek teknologi informasi, ketidak pastian berupa keterlambatan dan penundaan sering terjadi. Bukan hanya dalam proyek skala besar, tapi juga skala kecil dan menengah. Kerugian bisnis yang didapat akan sangat besar jika penundaan dan keterlambatan berlangsung lama.

Manajemen proyek teknologi informasi yang baik adalah satu jawaban dari ketidakpastian tersebut. Dengan penerapan manajemen proyek teknologi informasi, kualitas dan kehandalan dari produk akan meningkat, biaya akan dapat ditekan, serta kendali finansial yang lebih baik.

Training dan workshop selama 2 hari ini membahas dan hal-hal vital dalam manajemen proyek teknologi informasi, untuk mendapatkan hasil optimum dari pelaksanaan proyek teknologi informasi di perusahaan. Untuk pelaksanaan sebagian workshop, peserta dapat menggunakan laptop sendiri.

Outline :














Hari 1:

  • Proses-proses yang ada di dalam manajemen proyek teknologi informasi

  • Triple constraint proyek teknologi informasi dan pemenuhan target dari ketiga constraint tersebut untuk keberhasilan proyek teknologi informasi

  • Framework dari manajemen proyek teknologi informasi sebagai panduan bagi perencanaan dan pelaksanaan proyek:






    • Fungsi utama


    • Fungsi pendukung






  • Konteks dan proses dari manajemen proyek serta hubungannya dengan Project LifeCycle dan Product LifeCycle

  • Project integration management, langkah awal dari manajemen proyek untuk membuat perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian perubahan dari proyek (change control)


Hari 2:

  • Project scope management, yang merupakan landasan bagi pengelolaan seluruh langkah yang harus dilakukan demi keberhasilan pelaksanaan proyek

  • Project time management , sebagai dasar estimasi waktu pelaksanaan proyek dan menjamin pelaksanaan proyek tepat waktu

  • Project cost management, terdiri dari persiapan dan pengelolaan budget proyek

  • Project quality management, yang menjamin kualitas dari hasil proyek sesuai dengan ekspektasi dan kebutuhan stakeholders proyek




Training Leader :



Menahem ZEN,

Adalah profesional di bidang teknologi informasi yang telah berpengalaman lebih dari 10 tahun di seluruh aspek pengelolaan teknologi informasi. Dengan pengalaman menangani banyak klien yang terdiri dari perusahaan-perusahaan dalam berbagai jenis industri, mulai dari manufaktur, keuangan, telekomunikasi sampai multi-bisnis. Klien yang ia tangani tersebar di Indonesia, Singapura dan Thailand.

Di dalam training ini ia akan membagi pengalamannya tersebut dan membantu para peserta dalam penerapan manajemen IT yang baik berdasarkan best practice yang telah ia dalami



Fee :

Rp 2.750.000 (Registration 3person/more; Payment before June 9th , 2008)

Rp 2.950.000 (Registration before June 2nd ; Payment before June 9th , 2008)

Rp 3.450.000 (Full Fare)




Developing Company's Own IT System with Open Source

Developing Company's Own IT System with Open Source_2nd Batch


(Open Source is not only Linux)

Executive Club/Hotel* | June 14th, 2008 | Rp 1.950.000,- ( Full Fare )

Open Source adalah suatu alternatif strategis dalam manajemen IT di suatu Perusahaan. Open Source lebih dari sekedar Linux. Bahkan aplikasi bisnis internal perusahaan Anda-pun dapat menjadi open source tanpa Linux sama sekali! Dari mulai diperkenalkannya beberapa tahun yang lalu, sudah mulai banyak Perusahaan yang menggunakannya. Pengembangan sistem IT dengan Open Source memiliki keuntungan bagi Perusahaan salah satunya karena Perusahaan mengetahui disain pemrograman yang ada di belakang setiap software Open Source.


Open Source sendiri adalah suatu keniscayaan. IDC (www.idc.com – lembaga research independen terpercaya) memperkirakan bahwa Open Source akan menjadi salah satu penggerak utama dalam model bisnis IT di tahun 2008. pesta olahraga Olimpiade Beijing, sebagaimana olimpiade-olimpiade lainnya yang menjadi ajang unjuk kecanggihan teknologi informasi, juga diperkirakan akan fully supported by open-source.

Frank Gens, Senior Vice President of Research di IDC menyebutkan akan adanya apa yang dia sebut sebagai the open source effect, yaitu akselerasi atas bisnis model mengandalkan ‘open innovation’ pada pengembangan layanan dan produk IT, di mana hal ini akan mendorong hampir sebagian besar vendor-vendor IT dan Industri Telekomunikasi untuk segera menyesuaikan strategi mereka memasuki 2008. Gens juga menyebutkan bahwa mulai 2008 para IT leader (Microsoft, IBM, Oracle, SAP, dll) akan lebih focus untuk mengembangkan komunitas open innovation karena mereka menyadari bahwa bisnis proprietary mulai ditinggalkan oleh pasar yang akan lebih dipimpin oleh model inovasi berbasis komunitas (mis. open source).

Dari sisi government, dominasi Open-Source akan mulai menguat dengan diawali dari China (macan industri baru, negara yang ditakuti Amerika akan menjadi Silicon Valley berikutnya setelah Amerika dan India). Indonesia sendiri, walau masih agak gamang tapi telah meluncurkan program IGOS – Indonesia Goes Open Source! – yang juga didukung oleh banyak perusahaan. Senat Amerika juga mulai mendorong penggunaan open source di dalam pengelolaan pemerintahan, memanfaatkan sisi security dan support dari komunitas.

Kenapa Open-Source diperkirakan akan menjadi model bisnis yang memimpin pasar mendatang? Benarkah Open-Source yang dulu lebih dikenal sebagai software gratisan dapat menggerakkan bisnis? Apakah yang dapat kita lakukan agar dapat mengambil bagian dalam bisnis tersebut?

Dalam workshop kali ini akan dipelajari apa yang disebut open source, model lisensi yang berlaku, benarkah open source tidak memberikan jaminan produk, kenyataan bahwa bahkan proprietary software juga sebenarnya tidak memberikan jaminan atas penggunaan produknya, bagaimana membuat bisnis milliaran dari open-source yang lebih dikenal sebagai free-softwares, dan yang paling penting adalah bagaimana merencanakan migrasi dari proprietary ke open-source maupun meningkatkan daya saing perusahaan dengan memanfaatkan open source.


Objective





  • Memahami konsep open source dan mampu memanfaatkannya untuk meningkatkan daya saing bisnis perusahaan.

  • Memahami adanya pergeseran konsep di dalam bisnis IT dan mampu mengantisipasi untuk menekan cost dan mendorong revenue semaksimal mungkin

  • dengan memanfaatkan open-source

  • Skenario migrasi dari proprietary ke open-source dengan minimalisasi risiko

  • Memahami peluang-peluang yang timbul dari open-source dan bagaimana menangkap serta memenangkan bisnis open-source.



Outline





  • Open Source, a paradigm (overview, definisi, sejarah, penggerak, istilah dan definisi).

  • Open Source & Business Opportunity (Model Business Open Source and bagaimana memanfaatkannya untuk meningkatkan daya saing perusahaan atau

  • justru menciptakan new revenue generator bagi perusahaan).

  • Legal Aspect of Open Source (learn legal aspect of Open-Source, compare to proprietary system).

  • Perencanaan Migrasi dari Proprietary ke Open-Source

  • Creating Businesses with Open Source (why Open Source become popular, what is the strength, weakness, opportunity, & threat)

  • Lead the Market – powered by Open Source.



Target Participant





  • CEO, CIO, IT/IS/IM Manager, Project Manager, IT Supervisor

  • Para market leader yang concern untuk mengembangkan bisnis dengan memanfaatkan sumber daya berbasis komunitas.



Workshop Leader


Hadibowo

Sejak 1996, Hadibowo telah aktif mengembangkan IT security management maupun business process internal, serta memimpin proyek implementasi open-source secara nasional di suatu perusahaan. Selain aktif memberikan seminar, pelatihan, workshop baik internal maupun eksternal/international, ia kini sebagai praktisi IT dari R&D salah satu BUMN besar di Indonesia.

Venue


Workshop akan dilaksanakan di Hotel Grand Flora (Kemang) / Arcadia / IBIS /Twin Plaza / Kartika Chandra / hotel lainnya di Jakarta yang akan kami konfirmasikan di dalam confirmation letter

Training Fee


Rp 1.250.000,- ( Pendaftran 3 org/lebih ; Payment before June 9th, 2008 )

Rp 1.450.000,- ( Registration May 30th ; Payment before June 9th, 2008)

Rp 1.950.000,- ( Full Fare )



Selasa, 13 Mei 2008

Developing IT Scorecard

Developing IT Scorecard
Hotel/Executive Club | June 9-10, 2008 | Rp 2.950.000 (Full Fare)


Dalam investasi di bidang teknologi informasi, isu utama yang harus dihadapi setiap perusahaan adalah penyelarasan investasi dengan hasil yang diharapkan dari investasi tersebut.Selain itu keselarasan antara apa yang diinginkan bisnis dan apa yang harus dilakukan oleh pihak IT menjadi isu penting terkait dengan investas di bidang IT. Oleh karena itu, maka IT Scorecard menjadi perangkat (tools) kunci dalam menjadikan prioritas bisnis dan kinerja IT selaras.


Training dan workshop selama 2 hari ini akan mengajak peserta melihat bagaimana IT scorecard menjadi panduan bagi arah pengembangan IT perusahaan dalam optimalisasi fungsinya. Salah satunya sebagai supporting process dalam value chain. Kemudian akan ada workshop pembuatan IT Scorecard sebagai alat yang akan menyelaraskan tujuan bisnis dan arah pengembangan IT.




Outline
Hari 1:




  • Memahami tantangan-tantangan yang dihadapi oleh bisnis tanpa adanya IT

  • Memahami tantangan dan tuntutan bisnis terhadap IT yang harus dipenuhi

  • Paradoks dalam investasi IT dan metode pengukuran investasi IT yang ada

  • IT sebagai intangible asset dalam value chain dari bisnis

  • Pengantar IT Strategic Management sebagai jembatan antara strategi bisnis dan arah pengembangan IT

  • IT dan Balanced Scorecard

  • IT Scorecard sebagai tools untuk menerjemahkan strategi bisnis ke dalam strategi dan arah pengembangan IT


Hari 2:




  • Komponen-komponen dalam IT Scorecard:

  • Key Performance Indicator

  • Key Goal Indicator

  • Pengukuran KPI dan KGI dalam IT

  • IT Scorecard sebagai penunjang Balanced Scorecard dan menjadi organisasi yang berfokus pada strategy

  • Control Objectives dalam IT

  • Workshop: Implementasi IT Scorecard Membuat desain dan rancangan IT Service Management


Workshop Leader

Menahem ZEN
Adalah profesional di bidang teknologi informasi yang telah berpengalaman lebih dari 10 tahun di seluruh aspek pengelolaan teknologi informasi. Dengan pengalaman menangani banyak klien yang terdiri dari perusahaan-perusahaan dalam berbagai jenis industri, mulai dari manufaktur, keuangan, telekomunikasi sampai multi-bisnis. Klien yang ia tangani tersebar di Indonesia, Singapura dan Thailand.

Di dalam training ini ia akan membagi pengalamannya tersebut dan membantu para peserta dalam penerapan manajemen IT yang baik berdasarkan best practice yang telah ia dalami

Venue
Workshop akan dilaksanakan di Hotel Grand Flora (Kemang) / Arcadia / IBIS /Twin Plaza / Kartika Chandra / hotel lainnya di Jakarta yang akan kami konfirmasikan di dalam confirmation letter

Training Fee
Rp 2.250.000 (Registration 3person/more; Payment before June 2nd, 2008)
Rp 2.450.000 (Registration before May 26th; Payment before June 2nd, 2008)
Rp 2.950.000 (Full Fare)

Minggu, 04 Mei 2008

Lean Management

Lean Management
Hotel/Executive Club* | May 10th, 2008 | Rp 1.950.000,- (Full Fare)

Dengan berkembangnya persaingan antar industri, banyak perusahaan yang mulai melakukan implementasi LEAN. Mereka mulai menerapkan langkah-langkah mengurangi WASTE atau proses yang tidak ada nilai tambahnya bagi customer (eliminate non-value added process).

Tujuan workshop ini memberikan anda tuntunan untuk mengukur seberapa jauh anda sudah melakukan implementasi LEAN di perusahaan anda.

Outline

  • lean improvement checklist

  • lean impact on cycle time, inventory turn & manufacturing labor & overhead cost

  • lean assessment

  • drive lean manufacturing strategy from the assessment

  • lean methodology


Target Participant

  • Operation director/manager

  • Improvement engineer

  • Supply chain manager

  • Manufacturing/plant manager


Workload Leader

Iwan Nova, MBA
Pengalaman 17 tahun dalam bidang manufacturing beberapa perusahaan MNC seperti Mitsubishi Electric, Sony, Mattel, Pirelli Cables. Lulus dari ITB teknik elektro dan mendapatkan MBA dari Monash University, Memperoleh sertifikat CPIM (Certified Production Inventory Management) yang dikeluarkan oleh APICS (American Production Inventory Control Society) pada 2005. Iwan pernah mengikuti berbagai short courses di manca negara seperti di Amerika, Malaysia, Jepang dan RRC. Ia telah men deliver berbagai topik training dalam area operation management di berbagai perusahaan baik secara in house ataupun public.

Training Fee
Rp 1.250.000,- (Registration 3 person/more ; Payment before May 5th, 2008)
Rp 1.450.000,- (Registration before April 28th; Payment before May 5th, 2008)
Rp 1.950.000,- (Full Fare)

Venue
Workshop akan dilaksanakan di Hotel Grand Flora (Kemang) / Arcadia / IBIS /Twin Plaza / Kartika Chandra / hotel lainnya di Jakarta yang akan kami konfirmasikan di dalam confirmation letter